3 Komentar

3 kasus kelahiran yg memprihatinkan

pengorbanan seorang ibu

3 hari 2 malam saya berada di RSIA JIH (Jakarta Islamic Hospital), menemani istri menyambut kelahiran anak ke 3. Alhamdulillah diberi kelancaran oleh Allah, jam 10 mulai masuk, jam 3 sore dah lahir. Subhanallah.

Namun dibalik kebahagiaan itu sy prihatin melihat beberapa kasus kelahiran di sekitar kami.
Pertama, Kami bersebelahan dgn pasangan yg tdk berhenti nangis. dari balik tirai terdengar mereka begitu sedih.. ternyata perawat info ke kami, bahwa bayi yg disebelah sdh meninggal di dalam perut dari 2 minggu yang lalu. inalillahi.. kami langsung lemes dengarnya. Awalnya kami sibuk cekikikan ketawa ketiwi di ruangan, maksudnya supaya tdk tegang. tapi sejak dengar berita barusan, kita langsung diam, mashaAllah .. kasihan ibu bapak di sebelah yg sedang menunggu lahirnya anak pertama. Hanya tersisa suara murottal mengayun lembut dari suara sheikh mishary alafasy di HP.

Yang ke 2, setelah dede lahir, kami dipundahkan ke ruangan kelas 1 yg isinya 2 bangsal. Setelah satu malam tidur, keesokan paginya bangsal yg tadinya kosong disebelah lalu disiapkan oleh perawat, krn ada yg mau masuk. MashaAllah kawan baru kita ini 2 hari mondar mandir kamar-ruang bersalin , sudah di induksi infus 2 labu, namun tdk ada tanda2 kontraksi. kasihan, sampai kami meninggalkan RSIA di kesokan harinya, ibu itu masih melanjutkan induksinya. betapa kami berayjkur atas kemudahan.

Yang ke3, di hari ke 3 sebelum pulang, dari sejak jam 6 pagi kurang , saya sdh mendengar lenguhan suara ibu-ibu di dalam ruang bersalin. Namun sampai kami meninggalkan RS di jam 10 lebih, suara melenguh.lemas menahan sakit itu tidak juga meselesai. Akhirnya kita tahu dr perawat bahwa di dalam ada yg sedang lahiran anak pertama, kondisinya dari jam 6 pagi sampai sekarang terus bukaan 8 nggak maju2 ke 9. Istri bilang, tdk terbayang bagaimana sakitnya kontraksi bukaan besar yg harus ber jam-jam. orangtua dari ibu itu sedang setress keluar masuk ruang bersalin, melihat kondisi anaknya. Yaa Allah betul2 engkau telah mempermudah kami.

Itulah perjuangan para ibu, mebghadirkan buah hatinya ke bumi, berjihad melewati dera sakit, dan resiko terburuk.. speechles, tidak ada amal anak yg akan menggantikan itu… Semoga ibuku, istriku, ibu mertua, jadi bidadari di sorga nanti… Aamiin

3 comments on “3 kasus kelahiran yg memprihatinkan

  1. yaa Allah, rembay sayah pak Imam

Tinggalkan komentar